Minggu, 15 Januari 2012

JATI DIRI ORANG MINANGKABAU

KAPAL SELAM DAN MINANGKABAU "TENG-GELAM".
HUTANG GENERASI MUDA- 
GADAI NAN TUO. 

 oleh Yan Abdullah pada 3 Januari 2011 pukul 9:05

Nusa bangsa Mu itu , adalah "Nagariku".
Nagari Mu adalah teritorial suku-suku nan Ba Pangulu, bersama kelengkapan Adat-nya adalah pengelola Nagari melalui suku-suku.
Punya Mu adalah kekayaan Ku,
Prestasi MU adalah Kebangggang Ku,
Hina Mu adalah Malu KU,
Nista Mu adalah Aib-Ku.
Tolong Aku mencari Identitas Ku di Nagari MU........
Hutang MU...Generasi Muda Ku
Orang Minangkabau mencari Identitas di tengah Globalisasi.


Software Iklan Baris Massal

‎"Mandehem": 
Simbol berupa suara ( bunyi ) yang sangat komunikatif antara Mamak dan Kenemakan. Bagaikan  "Sirene mobil Mamak Datang Ka Rumah Kamanakan".
Iyo lah Mamak; Tungganai Rumah Gadang, 
Siang man caliak-caliak-an; malam danga-dang-an; kalua si Mamak manggadangan Pangulu Suku ka dalam jadi menteri Dalam Negeri. 
Itulah bayangan pendidikan ber "karakter" nan kini banyak diotaan Urang cadiak-cadiak di bidang pendidikan.


Balai Adat, mirip sekali dengan "rumah gadang suku"; namun fungsi dan pemakaian keduanya berbeda.; tetapi saya sekarang melihat rumah gadang tersebut dari kemiripannya dengan perahu, yang membawa assosiasi pikiran berlayar di tengah laut lepas, air danau atau sungai yang dalam. 
Ya nasib Rumah Gadang atau Balai Adat itu hampir sama dengan " kapal selam" yang tidak naik-naik ke permukaan. Plus Masyarakat Pendukung / penganut /pengamal budaya dan filosifi Minangkabau. Minangkabau itu kini tenggelam/ karam atau menyelam ?. 
Banyak yang tidak menyadarinya.Namun sebagian ada juga yang "gamang" dan khawatir.
Inilah "modal" yang tinggal untuk jadi "boka", bekal guna memastikan kapal selam itu tidak "karam".  Gejala Minangkabau "mati Suri " seiring hilangnya" Demokrasi Kita"; jelas terlihat betapa banyak rumah gadang suku saat ini sudah tumbang dan dihabisi; lapuk dimakan rayap tak terawat. 
Masih adakah Suku Di Minangkabau ?. 
Atap bagonjong simbol orang Minang ber-adat, pidah ke kantor-kantor pemerintah, anak kemenakan dan "Pangulu" ( pemilik Nagari ) "meminta dan mengemis" bantuan ke kantor bagonjong tersebut. Realitanya begitu. 
Gonjong itu konon sebagai simbol bahwa Nagari (Provinsi Sumbar) demokratis dan ber adat. Pemerintahan Nagari Demokratis Minangkabau di Sumbar jelas tidak ada jawab-nya. Nagari masih serupa perpanjangan sistem perintahan jajahan. "Pangulu" dan Pemangku Adat sebagai pemilik Nagari tidak punya apa-apa; tersingkir.!!! Keberadaan adat dan budaya Minang belum tertampung dalam undang - undang Perda. Ternyata sisa-sisa demokrasi yang dibanggakan orang Minang itu masih tersisa sedikit bekas-bekasnya dalam kehidupan " ba- suku "; tidak ada dalam "ba -nagari" ( Pemerintahan Nagari saat ini ). 
Raja kecil itu disebut Pangulu  (Bukan King, tetapi, pemegang mufakat hasil Musyawarah Rakyat/anggota suku)ada di dalam Suku; "Pangulu" berdaulat penuh bersama rakyatnya dalam wilayah kesatuan suku dan diikat dalam aturan adat; Raja dari Rakyatnya adalah "Bana" (kebenaran), keputusan musyawarah suku dipegang oleh Penghulu setelah melalui musyawarah dan mufakat suku ( tidak ada Votting ).Kebesaran suku adalah segala-galanya. Rasa berbagi bersama, sehina-semalu. 
 Setahun lalu Januari 2011; saya berbincang dengan Saudara Helmidjas Hendra; penulis Novel " Dari Surau Ke Gereja" berikut adalah catatan saya dari pembicaraan yang enteng berisi itu; Saya buka di Januari 2012 ini.
SIAPA PEDULI ???? !!!! "KAPAL SELAM " MELAYU - MINANGKABAU:
Apakah itu ?
Ku tak Tau !!!
Kini ia berlayar; tenggelam alias karam; atau menghilangkan diri ( manyuruak )?; sudah "mati" atau "mati suri" ? 
SEPERTI , SERUPA, BAGAIKAN, SE OLAH-OLAH, SAMA DENGAN, IDENTIK, ANALOG: MINANGKABAU ITU
Ijuak tak basoga,
lurah tak berbatu,
sawah tak balantak,
ladang tak ba-batu;
kain tak bacolok/baragi lai.

AKU RINDUKAN DIKAU; DIMANAKAH KINI ?
" SIBINUANG- KINANTAN- GUMARANG"

Salam buat sahabat qu Helmijas Hendra Madjid Minang masih Terjajah.
Sampai saat ini Minangkabau masih terkekang oleh penjajahan, baik pisik dan sosial, ekonomis;
Pinang itu jauh dari tampuak-nya;
Siriah terlempar jauh dari gagang-nya
Silakan buka dan Klick tuiter berkicau di bawah ini. SIAPA PEDULI ???? !!!! "KAPAL SELAM " MELAYU - MINANGKABAU: Apakah itu ? Ku tak Tau !!! Kini ia berlayar; tenggelam alias karam; atau menghilangkan diri ( manyuruak )?; sudah "mati" atau "mati suri" ?  SEPERTI , SERUPA, BAGAIKAN, SE OLAH-OLAH, SAMA DENGAN, IDENTIK, ANALOG: MINANGKABAU ITU  Ijuak tak basoga, lurah tak berbatu, sawah tak balantak, ladang tak ba-batu; kain tak bacolok/baragi lai. AKU RINDUKAN DIKAU; DIMANAKAH KINI ? " SIBINUANG- KINANTAN- GUMARANG" Salam buat sahabat qu Helmijas Hendra Madjid Minang masih Terjajah. Sampai saat ini Minangkabau masih terkekang oleh penjajahan, baik pisik dan sosial, ekonomis; Pinang itu jauh dari tampuak-nya; Siriah terlempar jauh dari gagang-nya Silakan buka dan Klick tuiter berkicau di bawah ini. SIAPA PEDULI ???? !!!! 
 "KAPAL SELAM " MELAYU - MINANGKABAU: Apakah itu ? Ku tak Tau !!! Kini ia berlayar; tenggelam alias karam; atau menghilangkan diri ( manyuruak )?; sudah "mati" atau "mati suri" ?  SEPERTI , SERUPA, BAGAIKAN, SE OLAH-OLAH, SAMA DENGAN, IDENTIK, ANALOG: MINANGKABAU ITU  Ijuak tak basoga, lurah tak berbatu, sawah tak balantak, ladang tak ba-batu; kain tak bacolok/baragi lai. AKU RINDUKAN DIKAU; DIMANAKAH KINI ? " SIBINUANG- KINANTAN- GUMARANG" Salam buat sahabat qu Helmijas Hendra Madjid Minang masih Terjajah. Sampai saat ini Minangkabau masih terkekang oleh penjajahan, baik pisik dan sosial, ekonomis; Pinang itu jauh dari tampuak-nya; Siriah terlempar jauh dari gagang-nya Silakan buka dan Klick tuiter berkicau di bawah ini.

 



0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda